Suasana Rakor Pengendalian Inflasi Tahun 2024 |
PELiTAKOTA.com|BATAM, Melalui zoom meeting Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2024 yang yang diikuti oleh Wali Kota Batam, Muhammad Rudi diwakili Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin, M.Pd. diketahui perkembangan inflasi secara nasional Bulan November 2024 adalah 1,55 persen. Sementara pada November 2024, Kota Batam mengalami inflasi tear on year (y-on-y) sebesar 2,04 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,98.
Berdasarkan berita resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam No. 48/12/Th. 2024, 3 Desember 2024 Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sembilan indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau. Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Batam ini mengungkapkan terjadi kenaikan sebesar 1,13 persen.
“Secara nasional melalui zoom meeting, BPS juga memaparkan bahwa 8 dari 10 komuditas, makanan, minuman dan tembakau merupakan kelompok penyumbang inflasi dengan andil inflasi 0,22 persen. Sama seperti di Kota Batam, kenaikan angka inflasi disebabkan oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau,” ujarnya usai mengikuti Rakor zoom meeting yang dipimpin Menteri Dalam Negeri RI, Tito Karnavian.
Perkembangan harga berbagai komoditas pada November 2024 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Kota Batam, pada November 2024 terjadi inflasi y-on-y sebesar 2,04 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 104,84 pada November 2023 menjadi 106,98 pada November 2024. Tingkat inflasi m-to-m sebesar 0,22 persen dan tingkat inflasi y-to-d masing-masing sebesar 1,55 persen.
Kelompok makanan, minuman dan tembakau pada November 2024 memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y sebesar 0,31 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y, yaitu beras sebesar 0,11 persen, daging ayam ras sebesar 0,11 persen, tomat sebesar 0,10 persen, minyak goreng sebesar 0,07 persen, bawang merah sebesar 0,07 persen, bawang putih sebesar 0,03 persen; anggur sebesar 0,03 persen.
Ikan kembung/ikan gembung sebesar 0,02 persen, brokoli sebesar 0,02 persen dan telur ayam ras sebesar 0,02 persen. Selanjutnya komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, yaitu cabai merah 0,49 persen, cabai rawit sebesar 0,15 persen, kangkung sebesar 0,05 persen, bayam sebesar 0,02 persen, daun bawang sebesar 0,02 persen, sawi hijau sebesar 0,02 persen, ikan layang/benggol sebesar 0,02 persen, ikan selar sebesar 0,02 persen, buncis sebesar 0,01 persen dan ikan mujair sebesar 0,01 persen .
“Dalam rangka mengendalikan Inflasi di Kota Batam, Pemerintah Kota Batam melakukan monitoring oleh tim setiap bulannya dengan mengetahui harga pasar dan komuditi yang mengalami kenaikan. Hasil monitoring juga dilaporkan setiap bulannya ke Kementerian Dalam Negeri,” katanya.(*)