“Forum ini memupuk hubungan yang baik antara Indonesia dan Denmark di Kota Batam. Batam salah satu wilayah maritim. Karena itu, sejak awal Batam didesain untuk Industri Shipyard, Tourism, dan Industri Jasa,” ujar Wan Darussalam dalam jumpa persnya dengan awak media di Radisson Hotel Batam didampingi Y.M. Tn. Sten Frimodt Nielsen, Duta Besar LBBP Designate Resident Kerajaan Denmark untuk Republik Indonesia; dan Dr. Hartanto, Director of Shipping Affairs, Directorate General of Sea Transportation.Rabu (17/4/2024) pagi.
Selanjutnya, dia menyatakan bahwa investor yang akan berinvestasi dan berusaha di Kota Batam akan dipercaya karena ada kerjasama Denmark-Indonesia. Dia medorong agar Para pemimpin daerah dari Pemko Batam dan BP Batam semakin termotivasi untuk meningkatkan bidang kemaritiman. Singkatnya, dia menyatakan bahwa hal ini akan menciptakan suasana baru di dunia kemaritiman di Kota Batam.
Sementara itu, Y.M. Tn. Sten Frimodt Nielsen, Duta Besar LBBP Designate Resident Kerajaan Denmark untuk Republik Indonesia, menyatakan bahwa Batam memiliki lokasi kemaritiman yang sangat strategis, karena kerja sama ini menguntungkan kedua belah pihak.
“Kota Batam sangat bagus dalam hal pengembangan Industri Ship Building dan sudah memenuhi ekspektasi kami, jadi kami sangat antusias dan bersemangat untuk berinvestasi di Batam. Berinvetasi di Batam juga sama sama menguntungkan kedua belah pihak,”imbuhnya
Selain itu, pihaknya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan perhatian yang diberikan oleh masing-masing pihak, yang menghasilkan kerja sama yang sangat baik. “Sekali lagi kami ucapkan terima kasih banyak untuk kerja sama yang luar biasa. Kami berharap semuanya berjalan dengan baik kedepannya,” katanya.
Sebagaimana diketahui, lokasi Batam sangat menguntungkan industri maritim karena berada di seberang Selat Malaka, jalur pelayaran yang sangat sibuk. Bahkan ada lebih dari 135 perusahaan galangan kapal di Batam, yang merupakan 50% dari seluruh perusahaan galangan kapal di Indonesia.
Wan Darussalam, Anggota Bidang Pengusahaan BP Batam, menambahkan, bahwa saat ini Batam merupakan surga bagi industri maritim yang berkembang pesat. Dengan demikian, perekonomian Batam akan tumbuh sebesar 7,04 persen pada tahun 2023, lebih tinggi dari pertumbuhan nasional sebesar 5,05%.
Menurutnya, meskipun tugasnya sulit, pertumbuhan ekonomi yang positif ini dapat dicapai berkat kerja keras dan persatuan seluruh pemangku kepentingan Batam. Singapura akan menjadi investor terbesar pada tahun 2023 dengan investasi asing sebesar 595 juta dolar dan investasi dalam negeri sebesar 459 juta dolar.
Selain itu, menurut data badan statistik Batam, ekspor akan mencapai 14,6 miliar dolar pada tahun 2023, sedangkan impor akan mencapai 13,8 miliar dolar.
Sangat jelas bahwa lingkungan investasi yang baik sangat menguntungkan para investor. Oleh karena itu, BP Batam telah menyiapkan berbagai infrastruktur pendukung untuk memperlancar kegiatan usaha dan investasi. Mulai dari bandara, pelabuhan, fasilitas kesehatan, hingga infrastruktur jalan,”tutupnya.***