Berdasarkan penjelasan paman korban Adv.Agus Sumantri Simatupang, SH kepada tim media ini, diketahui bahwa keponakannya yang masih berusia lima tahun tersebut datang ke kolam renang air panas Tamaro bersama kedua orang tuanya untuk berlibur.
Lebih lanjut Sumantri menjelaskan, bahwa mereka ini (keluarga korban) bukan warga setempat. Melainkan mereka ini diketahui berdomisili di Kalimantan.
Kedatangan mereka ke Tapanuli menurut Sumantri karena berhubung orang tua atau nenek dari bocah tenggelam tersebut meninggal di Kota Siantar.
"Mereka ini bukan warga Tapanuli Utara, melainkan warga Kalimantan. Adapun kedatangan mereka ke Tapanuli Utara untuk berkunjung ke rumah keluarga di Tarutung usai menguburkan jenazah orang tua kami di Siantar," jelas Sumantri kepada sorottuntas di S-one Batuaji, Batam, Rabu 13/03/2024
Katanya lagi, "Nah saat mereka berkunjung ke rumah keluarga di Tarutung, mereka menyempatkan diri untuk berkunjung ke Kolam renang permandian air panas Tamaro. Tidak tahu bagaimana kejadiannya, tiba-tiba keponakan saya ini sudah tenggelam dan meninggal," ungkap Sumantri.
Atas kejadian ini Sumantri berharap, agar pihak pengelola lebih memperhatikan semua aktivitas pengunjung selama berada di lokasi kolam renang. Tujuannya agar kejadian yang sama tidak terulang kepada pengunjung lainnya.
"Saya pribadi sangat berharap pihak pengelola lebih memperhatikan keselamatan pengunjung selama berada di lokasi kolam renang. Karena kalau pihak pengelola melakukan pengawasan yang ketat, niscaya kejadian seperti ini tidak terjadi," ungkapnya.
Lebih jauh Sumantri berharap itikad baik dari pihak pengelola kolam renang air panas Tamaro terhadap keluarga, atau orang tua bocah naas tersebut.
"Dalam hal saya pikir pihak pengelola tidak bisa lepas tanggung jawab begitu saja, karena pihak yang bertanggung jawab di sana adalah pihak pengelola. Karena setahu saya setiap pengunjung yang berkunjung ke sana dikenakan biaya atau karcis masuk," pungkasnya.
Sementara pihak pengelola kolam renang Tamaro yang di konfirmasi oleh wartawan melalui aplikasi WhatsApp, tidak sedikitpun memberikan tanggapan atas konfirmasi wartawan.
Sementara orang tua dari bocah naas ini hingga saat ini belum berhasil di konfirmasi, karena menurut Sumantri Simatupang hari ini mereka masih menguburkan bocah lima tahun tersebut di kota Siantar.(red)