Pelitakota.com|Jabar, Sebanyak 115 Exs Anggota NII, dengan penuh haru di Bai'at dibawah kibaran Bendera Merah Putih untuk kembali kepangkuan NKRI oleh mantan Kapolda Jabar Irjen Pol Purn DR. H. Anton Charliyan, Kakesbang Kab Garut , dan KH M Abdul Mujib yang lebih dikenal sebagai Ceng Mujib selaku Ketua Umum ALMAGARI (Aliansi Masyarakat Garut Anti Radikalisme dan Intoleransi), Selasa (31/01/2023).
Pembaiatan yang dilaksanakan ALMAGARI ini bukan yang pertama kali dilakukan. Selama satu tahun ini 2022-2023 sampai dengan hari ini sudah yang ke 5 (lima) kalinya.
Anton yang juga mantan Kadiv Humas Polri yang dikenal sebagai Abah Anton sekaligus dikenal juga sebagai Penggiat Anti Radikalisme dan Intoleransi di Indonesia yang sangat gigih dan vokal, dimana disetiap event yang berkaitan dengan hal tersenut kerap tampil terdepan untuk bersuara dan bersikap.
Dan kali ini pun ALMAGARI dibawah asuhanya telah berusaha keras membuktikan kepada Pemerintah Bangsa dan Negara berkali kali menyadarkan Exs NII kepangkuan NKRI. Bukan hanya sekedar bicara tapi dibuktikan dengan aksi yang nyata dan sangat beresiko. Karena menurutnya, hal tersebut bukan sebuah pekerjaan yang mudah.
“Boleh dicatat, komunitas mana di Negara ini yang berani melakukan hal tersebut? paling hanya pasukan khusus TNI, Densus 88 dan BNPT yang berani melakukannya,” ungkap Anton yang saat ini juga sebagai Ketua Dewan Pembina DPP Pemerhati Jurnalis Siber (PJS).
Untuk itu tegas Anton lagi, sebetulnya Pemerintah dan Negara perlu memberikan apreasi khusus kepada ALMAGARI ini. Karena mau tidak mau Pekerjaan yang sangat Beresiko ini telah Dilakukan secara riil di lapangan oleh ALMAGARI.
Anton Carliyan, Ceng Mujib dengan ALMAGARInya, bukan hanya sekedar berani bersuara keras tapi juga berani mengambil sikap yang sangat beresiko.
Acara Bai'at ini memang sengaja digelar dalam rangka memperingati Milangkala HUT Almagari yang k pertama untuk menunjukan kinerja aksi nyata ALMAGARI sebagai Penggiat Anti Radikalisme dan Intoleran yang betul-betul riil bekerja, tidak hanya sekedar bicara atau NATO (Not Action Talking Only) saja.
Dan ada sesuatu yang sangat unik dan menyentuh dalam acara pembaitan kali ini, dimana sebelum di Bai'at Para mantan NII ini diantar dengan Kirab Bendera Merah Putih plus marching band dan barongsai, kemudian sebelum memasuki gedung disambut Lengser, rampak gendang cilik dan dikalungi karangan bunga, sebuah pendekatan kepada Exs NII yang sangat humanis, sehingga mereka semua merasa di ewongke sekaligus bangga dan haru ketika kembali hadir kepangkuan NKRI.
“Kita sebagai single mayoritas merupakan tuan, pemilik NKRI ini, harus berani melawan dengan tegas setiap bentuk kegiatan maupun sikap prilaku intoleran dan radikal dengan tegas, jangan bersikap acuh tak acuh dan tidak mau tahu, jika betul-betul ingin menjaga NKRI, karena salah satu ancaman nyata saat ini adalah gerakan-gerakan intoleran yang harus kita lawan bersama dengan tegas dan berani,” ungkap Abah Anton.
Demikian pula yang disampaikan Ceng Mujib bahwa Garut harus bersih dari faham-faham radikal dan intoleran, dimana Negara harus hadir dengan nyata, jangan bersikap setengah-setengah, karena jika bersikap ragu, NKRI hanya akan tinggal nama saja alias bubar sebagaimana yang terjadi di Timur Tengah.
Dir Intel Polda KBP Asep Yang mewakili Kapolda menitikberatkan pembinaan lebih lanjut setelah kembali kepangkuan NKRI jangan sampai mereka jadi NII lagi serta perlu pemetaan kantong-kantong NII yang lebih akurat .
Sementara Kakesbang yang mewakili Bupati Garut menyampaikan bahwa Pemda akan mendukung program pemberdayaan ekonomi melalui UMKM bagi Exs NII yang sudah kembali kepangkuan NKRI.
Hadir dalam acara tersebut kurang lebih 500 orang peserta. Selain Abah Anton dan KH Ceng Mujib, nampak KBP Asep Dir intel Polda dan Dir Narkoba Polda mewakili Kapolda Jabar, Kapolres Garut, Wakil Kakesbang Provinsi, mewakili bupati Kakesbang Garut, yang mewakili Danrem, Dandim, Kajari, Ka PN serta tokoh masyarakat.
Sementara hadir juga dari bergaia komunitas antara lain Hencky Luntungan Dir Exsekutif Prawiro, Yohanes Hanri Ketua Pendeta Indonesia, HM Yusuf Samuel Ketum Laskar Siliwangi Indonesia, Rd Dicky Zulkarnaen Rajawali Sukapura, Sekjen BP2MP Rustana Adhi, Ketua BP2MP Jabar Ir. Wawan Setiawan, Ir. Deden Hidayat Ketua Ormas
Jabar, Ketua Garuda Jabar Widha, Ki Danu Tata Kamp Dukuh.*[]