Kadiskominfo Provinsi Kepri, Hasan, S. Sos. (30/10/22) Foto. (Ist) |
Pelitakota.com|Batam, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi Kepulauan Riau (Kadiskominfo Kepri) Hasan S.sos, menanfik isu yang berkembang di media baru baru ini. Adapun isu yang maksud dimana dinas tersebut telah melakukan kerja sama terhadap media fiktif dan membiayai salah satu aktivitas Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Terkait hal itu dijelaskannya tidaklah benar, sebab media yang bekerja sama di Pemprov Kepri selama tahun 2022 dipastikannya semuanya telah terdaftar dan terverifikasi di Dewan Pers.
Menurutnya, Diskominfo Kepri tersebut tidak pernah berkolaborasi dengan media fiktif dan apalagi ikut campur atas aktivitas aktivitas LSM yang di isukan.
"Tekait isu itu saya bantah, dan tidaklah benar, sebab selama ini Pemprov kepri atau Diskominfo Kepri sudah memastikan hanya melakukan kerja sama dengan media yang telah terverifikasi di Dewan Pers, dan juga tidak pernah ikut campur aktivitas aktivitas LSM " katanya, di bilangan Batam Center, Minggu, 30/10/22.
Hasan juga menjelaskan ke media ini, Isu tersebut sangat disayangkannya, sebab pemberitaan itu dianggapnya telah mencemarkan nama baiknya, harusnya media yang mempublikasikan berita itu sebelumnya lakukan konfirmasi untuk dapatkan pemberitaan yang berimbang. Ia juga meminta untuk membuktikan bahwasannya Diskominfo Kepri telah memfasilitasi salah satu media yang dimaksud.
" Kalau ada yang menduga dan mengisukan hal itu, tolong ditunjukkan, media mana, jangan hanya opini opini saja yang dikembangkan, saya sangat menyayangkan pemberitaan itu, harusnya media yang mengangkat pemberitaan itu sebelumnya konfirmasi kepada saya, kan.., media itu harus berimbang, memang tidak masalah tidak konfirmasi biar publik saja yang menilai" ungkapanya.
Ia juga menambahkan, Diskominfo kepri saat ini telah bekerja sama kepada ratusan perusahaan media, yang mana keseluruhannya sebanyak 220-an media yang ada, seperti media online, media cetak dan elektronik.
"Pemprov Kepri saat ini telah bekerja sama kepada 221 media, diantaranya 179 media online, 28 cetak dan 14 media elektronik. Jadi isu itu saya bantah yah, itu tidak benar ya" tutupnya.
Liputan: Redaksi
Editor: Pantas Sianturi