Photo: Danau di Sei Beduk Piayu salah satu Sumber air Bersih di kota Batam. |
Pelitakota.com- Batam, Selain mahalnya biaya penyambungan air bersih untuk pelanggan baru rumah tangga, hal tersebut menjadi sorotan publik baru baru ini. Pasalnya, pihak ketiga (Kontraktor mitra PT Moya) dinilai diberikan wewenang penuh untuk menetapkan harga atas sambungan air bersih kerumah penduduk.
Sebelumnya telah diberitakan salah satu warga Sagulung, Batam, Ibu Rustini tidak dapat menikmati air bersih karena belum bisa memenuhi permintaan pihak kontraktor yakni CV. Daya Anugerah Sejati, dimana uang yang di tagihkan untuk sambungan air ke calon pelanggan baru senilai 8,5 Juta rupiah.
Kini, Pelayanan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Batam mendapat keluhan dari masyarakat, Keluhan yang dirasakan pelanggan di Perumahan Barelang, Kelurahan Tanjung Uncang, Kecamatan Batuaji.
Baru ini ketua RT 03 Marwan mengatakan, atas kualitas air yang di kelolah PT Moya dinilainya sangat buruk.
Marwan mengaku, setiap dua hari sekali dirinya harus menguras air di bak penampungan dirumahnya. Hal itu terpaksa dilakukannya karena mengingat kualitas air tersebut sangat buruk dan tidak layak untuk dikonsumsi.
"Saya sering menguras air, dua hari sekali karena kualitas airnya buruk. Saya juga sudah buat penyaring double, cuman masih aja begitu masih berlumpur," kata Marwan kepada wartawan ketika dikonfirmasi lewat sambungan telepon selulernya.
Marwan juga menjelaskan, sampai saat ini dirinya belum berani menggunakan air SPAM untuk keperluan memasak. Dirinya harus rela mengeluarkan uang pribadinya membeli air galon untuk keperluan memasak di setiap harinya.
"Aromanya kadang-kadang bau, saya aja sekarang kalo mau masak gak berani make air itu, saya biasanya beli air galon," tambahnya.
kata Marwan, semenjak SPAM pindah pengelola (saat ini dikelola oleh PT Moya), dirinya tidak pernah lagi menggunakan air tersebut untuk keperluan memasak.
"Terus terang semenjak SPAM pindah pengelola, saya gak berani loh make air itu buat masak, saya selalu beli air minum karna untuk filter biasa sudah tak sanggup lagi," terangnya.
Soal masalah air yang tidak lancar dirinya tidak terlalu mempermasalahkan. Karena menurutnya hal tersebut wajar karena SPAM saat ini dijalankan oleh manajemen yang baru (PT Moya).
"Kalo untuk masalah macet kami maklumilah itu, mungkin karena manajemen baru. Tapi kendalanya tiba-tiba air sering mati dan tidak ada pemberitahuan gituloh," sebutnya.
Marwan yang juga selaku pengurus Masjid Al-Khairat itu mengaku sering meminta bantuan air bersih dari pemadam kebakaran setempat untuk mengisi tanki Masjid yang digunakan untuk keperluan ibadah sholat Jum'at.
"Saya kebetulan pengurus masjid juga, sering minta bantuan air dari pemadam kebakaran mengisi tanki untuk orang yang mau jumatan," Ungkapnya.
Ditempat terpisah, seorang ibu rumah tangga yang berdomisili di Tanjung Piayu, Sei Beduk, Batam.Wina, Ia juga merasakan dampak atas pergantian
Pengelolaan air bersih dikota Batam, Ia menyampaikan selain kualitas air menurun ditempatnya, juga terkait harga tarif air dinilainya yang semakin mahal.
" Sebelumnya tagihan air saya hanya 70 ribuan, paling besar 100 ribu, akhir ini saya bayar sudah 150 ribuan, apakah telah ada kenaikan harga ya, Ucapnya bertanya.
Tim-Redaksi.